Oleh Narpius Berengga Kogoya |
Lama aku tak diajari lagi tentang senyum, tawa, tangis, puisi sehingga akupun lupa jalan kekampung Lanni Jaya, dimana nilai-nilai juga ditanamkan serta ditawarkan. Setelah aku terbangun dari dunia mimpi baru aku tersadar ternyata aku ada ditengah-tengah masyarakat yang sedang dapat program Kehidupan Mandiri dan akupun sadar bahwa mereka adalah tempat pendampingan selama ini. Ekonomi Pembanguanan Mandiri terus meluncur tanpa ampun dengan jargon pengentasan kemiskinan dengan model pemberdayaan, apapun yang dilalui terus dialiri tanpa batas sampai menjadi kebudayaan baru ditengah-tengah masyarakat dan tanpa disadari mengalahkan kebudayaan lokal masyarakat Lanny Jaya selama ini. Akupun pulang kekampungku, setelah lama jadi pejuang pemberdayaan kata sebagian masyarakat sambil menelan ludah dalam-dalam. Akupun tiba digerbang kampungku, lama aku berdiri sampai mataku tak percaya sebab kampungku yang tak tinggal masih jelek sekarang sudah bersih dan penuh nafas kesehatan. Malam itupun aku mencoba berjalan-jalan dan berhenti ditempat warung Pojok, sebab kedai Kampungku itu pusat bursa saham atau ekonomi, kriminal, sosial, dan masih banyak lagi yang harus diselesaikan, itu tempat berkumpul masyarakat berbagai jenis latar belakang kepentingan perut. Obrolan pertama membuat aku terkejut |
Berenggame
Selasa, 19 Juli 2011
AKU RINDU KAMPUNGKU
Jumat, 15 Juli 2011
Rindu Kampung Halaman
Mawar merah terakhir
Saat dalam tatapanmu
damai merasuk relung jiwa
saat menikmati senyumu
hilang segala luka lara
masih terngiang ikrar terucap
Saat saat ku terima mawar merah dari tanganmu
biar pun seribu kabut menghalang
selamanya ku ingin dekat denganmu
kini semuanya tinggal kenangan
mawar itu telah mewangi,selamanya akan abadi
kembali ku sentuh mawar kenangan
tangis mengguncang seluruh tubuhku
tak ku sangka,itu mawar terakhir
dari sekian banyak mawar yang pernah kau berikan.
Saat dalam tatapanmu
damai merasuk relung jiwa
saat menikmati senyumu
hilang segala luka lara
masih terngiang ikrar terucap
Saat saat ku terima mawar merah dari tanganmu
biar pun seribu kabut menghalang
selamanya ku ingin dekat denganmu
kini semuanya tinggal kenangan
mawar itu telah mewangi,selamanya akan abadi
kembali ku sentuh mawar kenangan
tangis mengguncang seluruh tubuhku
tak ku sangka,itu mawar terakhir
dari sekian banyak mawar yang pernah kau berikan.
Akhiran
Daun kuning menanti berguguran,Pun
akhirnya tak membujuk...
Sedang Kasih dan sayang seakan telah luluh lantak
di injak kuncup,di telan layu
meronta tinggalkan jejak derita
Untuk si mekar tak sempurna
Lalu angin kehidupan yang terlalu memilih menunggu
mengibaskan,dan kemudian
menjatuhkannya ke tanah ibu pertiwi
yang tanpa setetespun dunia ikut menangis
Sedang si mekar tak sempurna tertidur lelap tanpa derita
menunggu sang Malaikat dengan seribu pertanyaannya
yang akhirnya
Si mekar tak sempurna telah binasa tak berdaya...
yang tanpa di kenang,
ataupun menjadi kenangan.
Daun kuning menanti berguguran,Pun
akhirnya tak membujuk...
Sedang Kasih dan sayang seakan telah luluh lantak
di injak kuncup,di telan layu
meronta tinggalkan jejak derita
Untuk si mekar tak sempurna
Lalu angin kehidupan yang terlalu memilih menunggu
mengibaskan,dan kemudian
menjatuhkannya ke tanah ibu pertiwi
yang tanpa setetespun dunia ikut menangis
Sedang si mekar tak sempurna tertidur lelap tanpa derita
menunggu sang Malaikat dengan seribu pertanyaannya
yang akhirnya
Si mekar tak sempurna telah binasa tak berdaya...
yang tanpa di kenang,
ataupun menjadi kenangan.
Kamis, 30 Juni 2011
PUISI KECEWA KARENA CINTA
Puisi Putus Cinta ini saya berikan kepada seseorang yang sudah menghianatiku, hingga hati ini terasa sakit dan perih. Hingga tiap malam tidak bisa tidur membuat kondisi tubuh ini kurang seimbang. Karena dia aku harus memberikan puisi patah hati dan juga puisi putus cinta." yang selalu terbayang dalam penat yang tidak bisa di hilangkan begitu saja".
Langganan:
Postingan (Atom)