Jumat, 15 Juli 2011

Rindu Kampung Halaman

Mawar merah terakhir

Saat dalam tatapanmu
damai merasuk relung jiwa
saat menikmati senyumu
hilang segala luka lara
masih terngiang ikrar terucap
Saat saat ku terima mawar merah dari tanganmu
biar pun seribu kabut menghalang
selamanya ku ingin dekat denganmu
kini semuanya tinggal kenangan
mawar itu telah mewangi,selamanya akan abadi
kembali ku sentuh mawar kenangan
tangis mengguncang seluruh tubuhku
tak ku sangka,itu mawar terakhir
dari sekian banyak mawar yang pernah kau berikan.

 Akhiran

Daun kuning menanti berguguran,Pun
akhirnya tak membujuk...
Sedang Kasih dan sayang seakan telah luluh lantak
di injak kuncup,di telan layu
meronta tinggalkan jejak derita
Untuk si mekar tak sempurna
Lalu angin kehidupan yang terlalu memilih menunggu
mengibaskan,dan kemudian
menjatuhkannya ke tanah ibu pertiwi
yang tanpa setetespun dunia ikut menangis
Sedang si mekar tak sempurna tertidur lelap tanpa derita
menunggu sang Malaikat dengan seribu pertanyaannya
yang akhirnya
Si mekar tak sempurna telah binasa tak berdaya...
yang tanpa di kenang,
ataupun menjadi kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar